Kenaikan Harga Sapi Jelang Idul Adha Disambut Gembira Peternak di Probolinggo

(Last Updated On: November 19, 2014)

31ternak-sapiTiga minggu menjelang Idul Adha, harga sapi di Probolinggo mulai merambat naik, namun kenaikan tersebut belum memicu kelangkaan sapi di sejumlah pasar di Kota Probolinggo maupun Kabupaten Probolinggo.

Sudiono yang merupakan pedagang sapi asal Wonoasih, Kota Probolinggo, Senin (23/9) mengatakan bahwa Menjelang Idul Adha, harga sapi naik rata-rata Rp 1 juta. “Mungkin semakin mendekati hari raya harganya semakin tinggi,” tambahnya.

Sudiono mencontohkan, seekor sapi jenis Peranakan Ongole (PO) atau biasa disebut sapi jawa, yang biasanya Rp 8 juta, sejak sekitar seminggu ini naik menjadi Rp 9 juta. “Kalau sapi yang berukuran lebih besar, harganya bisa sampai Rp 14 juta. Juga naik sekitar Rp 1 juta,” ujarnya.

Meski harga sapi merambat naik, kondisi pasar hewan di sejumlah tempat di Probolinggo ramai diserbu pembeli. Sejumlah pedagang sapi dari luar daerah seperti Lumajang, Pasuruan, hingga Surabaya juga berburu sapi sampai Probolinggo.

“Harga sapi boleh naik, tetapi sapi masih laris manis,” ujar Sudiono. Ia mencontohkan, biasanya saat membawa 25 ekor sapi ke Pasar Wonoasih, yang terjual 20 ekor. Tetapi beberapa waktu lalu, 30 ekor sapi yang dibawanya habis terjual.

Kenaikan harga sapi potong disambut gembira para peternak di Probolinggo. ”Selama dua tahun harga sapi lokal tidak pernah naik. Kalau kemudian naik, ya peternak seperti saya senang,” ujar Rudi, peternak sapi di Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.

Rudi mengaku, sudah blusukan di tiga pasar hewan di Kabupaten Probolinggo yakni, Pasar Maron, Pasar Leces, dan Pasar Banyuanyar. ”Harga sapi di tiga pasar hewan itu naik terus. Bahkan sapi anakan pun juga naik sekitar Rp 500-750 ribu per ekor,” ujarnya.

Pemilik 25 sapi jenis PO itu juga mengaku, menyimpan dulu ternaknya. ”Nanti beberapa hari menjelang Idul Adha, saat harga sapi melambung, sapi-sapi saya jual,” ujarnya.

Naiknya harga sapi juga melegakan Hasan, peternak sapi di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. ”Saya senang harga sapi terus naik. Kalau harga sapi anjlok, peternak disuruh makan apa?” ujarnya.

Hasan mengaku punya pengalaman pahit ketika harga sapi lokal jeblok. Saat itu ia membeli beberapa ekor sapi seharga Rp 5 juta/ekor. Setelah dipelihara sekitar setahun, begitu dijual ternyata harganya Rp 4 juta/ekor.

Kini, Hasan sengaja tidak segera menjual 5 ekor sapinya karena menunggu harga puncak. ”Insya Allah, mendekati Hari Raya Qurban nanti harga sapi bisa mahal,” ujarnya.

Kabupaten Probolinggo selama ini dikenal sebagai sentra penghasil utama sapi potong. Populasi sapi di Kabupaten Probolinggo mencapai sekitar 380.000 ekor.

Setiap tahun, Kabupaten Probolinggo memasok 21.000 sapi PO ke Jakarta. Setiap hari, puluhan sapi potong dikirim dengan truk ke Jakarta. (isa/surabayapost.co.id)

Share Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *