JAKARTA – Pemerintah telah memberikan penyertaan modal negara (PMN) bagi beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu yang mendapat PMN, adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sekira Rp5,6 triliun.
Namun, Anggota Komisi VI DPR RI, Muhammad Misbakhun, menilai pemberian suntikan dana untuk Bank Mandiri tersebut tidak diperlukan. Hal ini lantaran dana negara tersebut hanya untuk dipakai Bank Mandiri untuk masuk Qualified ASEAN Bank (QAB) atau menjadi perbankan terbesar di ASEAN.
“Saya tidak lihat urgensinya. Urgensinya apa?” kata Misbakhun di Ruang Rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Misbakhun menyebutkan, dari ajuan PMN yang terbilang cukup besar itu tidak tercantum jaminan Bank Mandiri terhadap rasio-rasio kinerja keuangan akan menjadi lebih baik.
