Aliran Dana Century Diduga Masuk ke Capres Tertentu

(Last Updated On: November 19, 2014)

26misbakhun-berbatikMasih lambannya penanganan kasus bailout bank Century oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat, salah satu inisiator Pansus Century M.Misbakhun kembali bersuara. Dalam keterangan resminya, ia mempertanyakan pengakuan Robert Tantular, tersangka yang juga pemilik Century. Pengakuan Robert bahwa hanya mengetahui dana Rp 3,2 triliun, harusnya bisa diungkap oleh KPK.

“Bagaimana mungkin RT (Robert Tantular) sebagai pemilik mayoritas bank Century dan orang yang paling dipersalahkan karena membuat bank Century ambruk dan harus di-bailout ternyata hanya mengakui dan mengetahui sebesar Rp 3,2 triliun saja dari Rp 6,7 triliun uang bailout,” jelas Misbakhun

Dia juga heran jika memang pengakuan Robert seperti itu, “Selisih uang bailout yang besar ini menjadi tugas aparat penegak hukum yaitu KPK, Kepolisian dan Kejaksaan Agung untuk mencari tahu pihak mana saja yang mengambil manfaat dari uang bailout tersebut,” kata politisi Partai Golkar tersebut.

Selain itu, adanya dugaan bahwa aliran dana ini masuk ke capres tertentu pada pemilu 2009. Menurut dia, harus diselidiki dan diungkap ke publik. “Apakah benar digunakan oleh partai tertentu untuk memenangkan pemilu dan digunakan oleh kandidat Presiden partai tertentu untuk menang dalam pilpres,” terang dia.

Mantan Komisaris Utama Bank Century Robert Tantular mengakui adanya penyalahgunaan dana talangan (bail out) Bank Century hingga Rp3,2 triliun.

“Tadi kami pelajari hasil audit BPK, diduga sudah ada penyalahgunaan dana `bail out` sekitar Rp3,2 triliun. Jadi ada salah penggunaan, itulah harus diselidiki dan diinvestigasi lebih dalam,” kata kata Robert setelah selesai diperiksa di gedung KPK Jakarta, Senin.

Robert kembali mengulang pernyataannya bahwa ia tidak mengetahui siapa pihak yang menerima bail out senilai total Rp6,7 triliun.

“Makanya semua tahu itu dana `bail out` dikucurkan 24 November 2008 sampai Juli 2009, dan direksi komisaris lama sudah diberhentikan 21 November dan saya sudah ditahan di Mabes Polri pada 25 November 2008, jadi dana `bail out` itu dikucurkan, siapa yang bertanggung jawab? Tapi kenyataannya uang Rp6,7 triliun disalahkannya ke saya, bahwa saya merampok, bagaimana ini, tidak pernah dibuka,” tambah Robert.

Robert saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang karena menjalani hukuman pidana selama sembilan tahun penjara dan denda Rp 100 milliar subsider delapan bulan kurungan karena terbukti melakukan tiga kejahatan perbankan.

KPK baru menetapkan mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya sebagai tersangka pada 7 Desember 2012, sementara mantan Deputi Bidang V Pengawasan BI Siti Chodijah Fajriah adalah orang yang dianggap dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.

Budi Mulya dikenai pasal penyalahgunaan kewenangan dari pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 tentang perbuatan menguntungkan diri sendiri.

Bank Century mendapatkan dana talangan hingga Rp6,7 triliun pada 2008 meski pada awalnya tidak memenuhi syarat karena tidak memenuhi kriteria karena rasio kecukupan modal (CAR) yang hanya 2,02 persen padahal berdasarkan aturan batas CAR untuk mendapatkan FPJP adalah 8 persen.

Audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Century menyimpulkan adanya ketidaktegasan Bank Indonesia terhadap bank milik Robert Tantular tersebut karena diduga mengubah peraturan yang dibuat sendiri agar Century bisa mendapat FPJP yaitu mengubah Peraturan Bank Indonesia (BPI) No 10/26/PBI/2008 mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula dengan CAR 8 persen menjadi CAR positif.

Kucuran dana segar kepada Bank Century dilakukan secara bertahap, tahap pertama bank tersebut menerima Rp 2,7 triliun pada 23 November 2008. Tahap kedua, pada 5 Desember 2008 sebesar Rp 2,2 triliun, tahap ketiga pada 3 Februari 2009 sebesar Rp 1,1 triliun dan tahap keempat pada 24 Juli 2009 sebesar Rp 630 miliar sehingga total dana talangan adalah mencapai Rp6,7 triliun.[ach/ant/gus] -rimanews.com-

Share Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *