SBY Mesti Jawab Kritik Dengan Kerja Bukan Dengan Buku

(Last Updated On: November 22, 2014)

95misbakhun 1Jakarta, Aktual.co —  Mari kita gunakan otak dengan waras dan nalar yang sehat. Perhatikan isi link berita ini: http://nasional.kompas.com/read/2013/11/11/0828588/Lewat.Buku.SBY.Bakal.Jawab.Cemooh.hingga.Fitnah.Selama.9.Tahun .

SELALU ADA PILIHAN (SAP). Katanya, adalah buku yang ditulis sendiri oleh tangan Presiden disaat senggang. Di dalam buku, presiden akan menjawab semua gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah.

Apakah perlu presiden menjawab kritik dengan buku? Sebagai seorang presiden seharusnya, SBY harus bisa memaknai kritik yang ditujukan kepada dirinya sebagai bentuk dinamika demokrasi bagian dari kebebasan berpendapat.

Kritik kepada presiden harus dijawab dengan bekerja keras untuk membuktikan bahwa kritik tersebut sepenuhnya tidak benar atau sebagian dari kritik sudah dikerjakan oleh pemerintah.

Apakah kritik akan selesai bila dijawab dengan buku oleh presiden? Apakah tidak akan menimbulkan polemik baru bila jawaban kritik presiden oleh presiden di bukunya tidak mengena sebagai jawaban?

Sebaiknya, bila presiden masih punya waktu senggang lebih baik waktunya lebih banyak lagi digunakan untuk bekerja lebih riil untuk kepentingan rakyat.

Bukankah angka pengangguran kita masih tinggi? Bukankah human development index kita masih kalah dengan Vietnam? Bahkan Doing Business kita peringkatnya naik turun dan memburuk. Belum lagi penegakan hukum yang penuh masalah karena penegakan hukum yang tebang pilih.

Harapan saya, terbitnya buku tersebut tidak sekedar hanya untuk dicatat sebagai buku yang terbit saat menjabat presiden seperti 4 album lagu tidak laku dan akun di twitter pribadi presiden SBY.

Percayalah, rakyat lebih senang punya presiden yang menjawab kritik dengan kerja. Bukan dengan buku.

Salam otak waras.
‎Muhammad Misbakhun, Politisi Golkar

Sumber : Actual.co

Share Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *