Dalam Pemilihan Umum 2014 mendatang, partai Golkar menargetkan dapat meraih 30 persen suara. Hal itu diaktakan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham.
sejumlah pemilihan kepala daerah yang telah dimenangkan oleh calon dari Golkar, menbuat Idrus yakin target tersebut dapat diraih. 59 persen pilkada yang telah dimenangkan Golkar, menurut Idrus telah melampaui target Golkar pada tahun 2010 yang hanya 50 persen.
“Jawa Timur, kami dukung Soekarwo-Saifullah Yusuf dan menang. Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Selatan, dan Riau yang akan berlangsung dua putaran, mudah-mudahan kami menang,” kata dia.
Dengan kemenangan di berbagai daerah itu, ditambah dengan semangat kader-kadernya maka Idrus yakin partainya akan memenangkan Pemilu dan Pilpres secara bersamaan. “Dari fakta-fakta, hampir semua DPD kabupaten kota memiliki semangat, tekad yang sama, pada Pemilu 2014 memenangkan Pemilu dan Pilpres sekaligus,” ujar dia.
Idrus Marham juga membantah jika partainya hanya mendekati partai tertentu menjelang Pemilihan Umum 2014. Dua partai yang terlihat didekati Golkar, adalah PDIP dan Nasdem.
“Tidak hanya Nasdem dan PDIP, tetapi Demokrat juga, semua partai politik. Golkar sangat cair dalam komunikasi politik apapun, tentu ini semua ditentukan oleh dinamika yang berkembang. Yang intensif sekarang 12 parpol itu, (pertemuan) yang terakhir itu justru Demokrat, yang kami bicarakan sama semua,” kata Idrus di Gedung DPR, Selasa 17 September 2013.
Prinsip yang dikembangkan Golkar, kata Idrus, adalah kemajemukan di mana suatu negara harus dikelola bersama-sama. Karena itu, Golkar pasti selalu melakukan komunikasi-komunikasi politik dengan siapapun.
Dalam pertemuan dengan 12 partai politik itu, kata Idrus, hanya membicarakan mengenai bagaimana mengakhiri cara-cara politik yang penuh dengan intrik dan fitnah. “Kami berdebat soal program saja,” ujar dia.
Meski semua didekati, kata Idrus, tetapi Golkar belum memutuskan dengan siapa partainya akan berkoalisi. “Semua ketemu, semua jalan. Siapa nanti koalisinya Partai Golkar, tunggulah bagaimana dinamika nanti 2014,” ujar dia.
