JawaPos.com – Bank Indonesia telah mencanangkan lima jurus paket kebijakan ekonomi di Istana Negara, Rabu malam. Jurus-jurus ini, tujuannya untuk memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sayangnya, Anggota Komisi IX Misbakhun punya pendapat berbeda. Lima jurus yang dicanangkan BI masih bersifat normatif dan tidak kongkrit.
“Kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia saya ragukan efektivitasnya untuk bisa memperkuat nilai rupiah kembali ke kisaran Rp13.000-an, bahkan ke Rp12.000-an,” ujarnya kepada JawaPos.com, Kamis (10/9).
Sebab, dia menambahkan, isi kebijakan BI tidak langsung ke akar masalah yang membuat rupiah menjadi begitu lemah menghadapi dollar AS. “Nilai rupiah terhadap dollar AS saat ini tidak mencerminkan nilai mata uang negara besar,” cetus politikus Partai Golkar itu.
